Rona
parasmu, membalut malam yang kau cipta
Bunga-bunga
menjadi kuncup
Terlihat
tak seperti biasa, senyumanmu menjarah ke segala sudut ruang hampa
Mengais
apa yang telah kita buang, membuang lara yang mengendap
Sadar
jika bunga merekah di kala sore, sekian lama hidup dalam kelupaan
Senyummu
yang tak pernah tampak
Berdiri
sebatang kara, di balik bukit berawan suram
Menyerbak
wangian yang tak pernah tercium, merajut asih yang belum digapai
Suara-suara
yang tak memiliki bibir
Desihanmu
bagaikan nyata
Hinggap
di dinding, bertengger di setiap barang-barang yang aku jamah
Tangan
gemetar, hati meronta
Terpesona
dalam impian, merasuki lubuk yang terlarang
Kau
tebarkan senyuman yang tak dapat aku lihat
Bunga
yang tak bersedia aku petik
Menghadirkan
kumbang-kumbang yang tak kau harapkan
Senyum
masih hiasi wajahmu, balik tirai tak tersingkap